Dear Anak Lelaki Pertamaku..

Bismillahirrahmanirrahim

Assalamualaykum, 


Azzam-ku sayang,

Hamba Allah yang penuh kasih sayang, cerdas dan memiliki tekad yang kuat. 

Seperti doa yang kami beri lewat namamu.. 

Kini engkau Insyaa Allah telah tumbuh menjadi anak lelaki yang hatinya dipenuhi kasih sayang, otak yang cerdas dan kebulatan tekadmu yang kadang kala membuat kami "kewalahan". Masyaa Allah


Azzam-ku sayang,

3 tahun 6 bulan yang lalu, Azzam lahir ke bumi Allah dengan perjuangan yang telah Bunda tulis sebelumnya.  Azzam lahir dengan berat 2,5kg. Bayi lelaki mungil yang akhirnya tumbuh dengan cepat, dengan berat badan yang saat itu melejit dengan cepat. Masyaa Allah.


Zam, 

Sejak Azzam lahir, ada banyak hal baru yang Bunda pelajari. Sejak Azzam lahir, Bunda belajar menjadi seorang ibu, pendidik, pelindung dan segalanya yang bisa Bunda pelajari untuk Azzam. Bunda berusaha tidak peduli dengan komentar mereka yang pernah berkata bahwa Bunda tak becus mengurusimu saat Azzam baru lahir, sebab yang Bunda tahu, Bunda hanya berusaha melakukan yang terbaik untuk Azzam, bahkan seekor nyamukpun tak Bunda perbolehkan menggigitmu, Nak. 

Bunda hanya berusaha membuktikan pada mereka bahwa Bunda bisa membesarkan dan mendidikmu dengan baik meski tanpa bantuan orang lain, hanya dengan bantuan Allah lewat tangan Ayah dan Bunda saja.


Azzam tahu tidak ?

Waktu Azzam lahir hingga berusia nyaris 6 bulan, Azzam seringkali tidur di dada Bunda, nyenyak. Kata orang, saat bayi baru lahir, justru Si Ibu masih bisa bebas beraktivitas karena anaknya masih banyak tidur. Tapi tak berlaku bagi Bunda, menemanimu tidur di dada Bunda adalah hal yang lebih utama, mendekap dan memelukmu yang sedang terlelap adalah suatu kebahagiaan tersendiri bagi Bunda. Masyaa Allah. 

Menyaksikan kala pertama Azzam bisa berguling, duduk, merangkak, berdiri, berlari, berbicara, melompat dan sebagainya adalah sebuah anugerah tak terbayar. Menjadi orang pertama yang menyaksikan perkembanganmu tak membuat Bunda menyesal telah menanggalkan seluruh seragam kerja Bunda. Toh, Bunda tetap menjadi guru untuk Azzam. 


Zam,

Terima kasih ya, sudah mengajarkan Bunda untuk masa bodoh dengan komentar orang yang kadangkala membandingkanmu dengan anak orang lain. Bagi Bunda, Azzam istimewa, Azzam luar biasa dengan segala perkembangan yang sudah Allah beri untuk Azzam. Bunda tak peduli dengan perkembangan anak orang lain, karena bagi Bunda, ada banyak hal dalam diri Azzam yang sudah Allah beri yang patutnya membuat Bunda bersyukur telah dititipi amanah berupa anak shalih seperti Azzam.

Terima kasih selalu mendekap Bunda selama meng-ASI-himu dalam 2 tahun 7 bulan.

Terima kasih sudah menjadi guru kehidupan Bunda ya, Nak..


Sekarang, 

Azzam udah mau jadi Mas-Mas, udah mau jadi Abang-Abang. Insyaa Allah.

Maaf ya, selama Bunda hamil Adek, Azzam jadi sering main sendirian sementara Bunda baring terus. Tapi terima kasih ya, Nak, selama ini ngga pernah protes dengan itu semua, justru Azzam yang seringkali bilang kalo kata ibu dokter, Bunda nggak boleh cape.

Maaf kalau emosi Bunda kadang jadi tak terkontrol ke Azzam. Bunda tau Azzam sedih, Maaf ya, Nak.. Bunda sayang sama Azzam, namun sepenuhnya Bunda meminta Allah untuk menjaga dan memberkahi langkah Azzam dalam ridho-Nya. 

Terima kasih telah menjadi anak lelaki yang selalu menjaga Bunda, 

Yang selalu mengajak Adek bermain..

Yang selalu memegang perut dan mengajak Adek berdoa..

Yang sabar menanti "Tunggu Adek lahir aja.."

Yang selalu bertanya tentang banyak hal..

Yang selalu meminta pelukan dan memegang tangan Bunda ketika tidur..

Yang selalu melontarkan kalimat manis untuk Bunda, "Azzam cinta Bunda"


Tumbuh ya..

Tumbuhlah menjadi hamba Allah yang penuh kasih sayang, menjadi hamba yang hanya takut kepada Allah, hamba yang lisannya selalu menyeru kalimat tauhid. Aamiin Allahumma Aamiin..


Bunda mencintai Azzam karena Allah..

PR Ayah dan Bunda masih banyak untuk Azzam (dan Adek).. 

Semoga Allah mengizinkan kami untuk melihat Azzam (dan Adek) tumbuh besar dalam cinta-Nya.. Aamiin Allahumma Aamiin..


---

Bumi Allah,

Sembari menyaksikan anak lelaki pertamaku terlelap di sisi..

Komentar

Postingan Populer